MAKALAH KENAKALAN PELAJAR
Disusun oleh:
Nama : Mawar melati
Nim : A1C312005
Proddy : Pendidikan fisika reguler 2012
M.K : Dasar-dasar pendidikan mipa
Pengampuh
:Dra.jufrida,Msi
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
UNIVERSITAS JAMBI 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia dan
hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Tugas
makalah yang diberi judul “ Kenakalan
Pelajar” ini ialah makalah dimana tugas ini merupakan
tugas akhir sebelum ujian semester tiga (ganjil) kami.
Dalam
penyelesain makalah ini , penyusun banyak mengalami kesulitan , terutama
disebabkan oleh kurangnya waktu dan spesifiknya informasi yang didapatkan penyusun
karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan
penyusun makalah. Pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih
terdapat banyak kekurangan.
Penyusun
makalah ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu,baik
selama penyusunan tugas ini maupun di luar itu. Semoga Tuhan selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya
kepada kita semua aamin.
Penyusun menyadari bahwa tugas makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun , penyusun harapkan untuk kemajuan penulisan di masa mendatang.
Harapan
penulis semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
JAMBI,
8 january 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.
Latar Belakang
Para pelajar yang
dominaan adalah mereka yang baru menginjak remaja,walaupun ada beberapa dari
mereka yang bisa di katakatan cukup dewasa tapi tidak menjamin mereka bisa
terindar dari kenakalan pelajar atau kenakalan remaja. Masa remaja sering
dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak
yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi,
menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah,
sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang
sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan
kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat
dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya
dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja.
Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas
jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja
sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan
oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang
disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik
atau mengagumkan.
Akibatnya, para
orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan
terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan
munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan
pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.
1.3. Rumusan Masalah
a. apa pengertian dari kenakalan pelajar?
b. apa contoh-contoh kenakalan
pelajar ?
c. apa yang menyebakan kenakalan
pelajar terjadi ?
d. apa solusi dari kenakalan pelajar
tersebut?
1.4. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian kenakalan pelajar
b. mengetahui contoh-contoh kenakalan pelajar
d. Mengetahui penyebab kenakalan pelajar
e. Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan pelajar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
kenakalan pelajar
Kenakalan pelajar juga sering disebut dengan Kenakalan remaja . kenakalan
remaja itu sendiri sering diartikan dengan terjemahan dari juvenile
delinquency. Secara etimologis pengertian juvenile delinquency berasal dari
kata juvenile yang berarti anak, dan delinquency yang berarti kejahatan. Jadi
secara etimologis juvenile delinquency adalah kejahatan anak. Dari berbagai pengertian
tentang kenakalan remaja atau juvenile delinquency dapat disimpulkan bahwa
kenakalan remaja atau juvenile delinquency memiliki arti kejahatan yang
dilakukan oleh anak remaja. Dengan demikian kenakalan pelajar merupakan
perbuatan yang melanggar hukum yang dapat dikenai sanksi pidana bagi yang
melanggar larangan tersebut. Masa remaja dikenal dengan masa Strom dan Stres
dimana terjadi pergejolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik dan
pertumbuhan psikis yang bervariasi. Masa remaja identik dengan lingkungan
sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan
diri secara efektif. Bila aktifitas-aktifitas yang dijalani di Sekolah tidak
memadai untuk memenuhi gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan
kelebihan energinya kearah yang tidak positif, dengan melukan
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan disebut dengan kenakalan pelajar.
2.2 Contoh-contoh kenakalan pelajar
Faktor pemicunya, menurut sosiolog Kartono, antara
lain adalah gagalnya remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi
dewasa, dan juga karena lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh dunia luar
yang kurang baik.
Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang
tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik
keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum
terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang
kehidupan.
Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam di bawah ini adalaha
beberapa contohnya yaitu:
1.
Perkelahian (Tawuran antar pelajar )
Tawuran antar pelajar adalah perbuatan yang sangat bodoh, karena
dapat merusak fasilitas umum dan fasilitas yg terdapat di sekolah. Selain itu
tawuran juga dapat menyebabkan terjadinya tindakan kriminal yang merugikan
banyak orang salah satunya dapat menyebabkan kematian. selain dapat memakan
korban jiwa,Tawuran juga dapat merusak masa depan, karena jika tertangkap
polisi nama mereka yang tertangkap akan tercemar.
2. Pemerkosaan dan pelacuran
Kebanyakan anak
bersahabat baik dengan media baik televisi atau games, ini tidak boleh terjadi
sebaiknya orangtua yang menjadi sahabat anak. Karena
dewasa ini,
kejadian yang terjadi di kalangan pelajar di usia remaja banyak berasal dari
eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita. Eksploitasi seksual
dalam video klip, majalah, televisi, dan film-film ternyata mendorong para
remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan
memilih tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa
seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa, dan dimana saja. Dan
karena ingin memenuhi hasratnya banyak terjadi pemerkosaan.
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Sedangkan
remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi
pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan
kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan
tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya
3. penyalahgunaan obat terlarang
penyalahgunaan obat-obatan sering sekali terjadi pada para pelajar, mereka
melakukan hal terebut dengan berbagai alasan, mencicipi nya karena penasaran dan
coba-coba serta pergaulan yang yang tidak terarah,rasa keingin tauhuan para
pelajar dengan berbagai hal baru ke arah yang kurang posotif itulah yang membuat para pelajar menjadi pengguna
obat-obatan terlarang,mengalami masalah di sekolah dan bahkan karna keinginan
yang tidak terpenuhi sering membuat mereka menggunakan obat-obatan tersebut,
jika mereka telah menggunakan obat-obatan tersebut maka sifat nya akan
cenderung berubah , mereka lebih suka
mengasingkan diri, menghindarkan diri dari kegiatan yang menumbuhkan kontak
dengan orang lain. Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung
dan membesar-besarkan kekurangannya sendiri, dengan gejala umum sering
menyendiri, melamun, apatis tidak bergairah, sangat mudah tersinggung, sangat
mudah panik, sangat mudah bingung dan sering kitalihat dan kita dengar di media
maupun keadian di sekitar kita karena penyalah gunaan obat-oabtan tersebut
dapat membuat mereka melakukan tindakan seperti mencuri,merampok,pencopetan,dan
pemerasan bahkan pembunuhan. Hal ini di karenakan mereka ingin membeli barang
haram tersebut tetapi tidak memiliki cukup uang karena keterbatasan mereka
sebagai pelajar yang belum mampu dan belum punya cukup uang untuk mendapatkan
apa yang biasa di gunakannya . dan hal tersebut dapat
merusak nama baik mereka, karena jika kita ketahuan, mereka akan merasa sangat
malu, di kenakan sanksi dan juga akan di jauhi banyak orang karena di
anggap dapat membuat kerugian dan pengaruh yang buruk bagi kelangsungan hidup
mereka .
4.
merusak lingkungan dan fasilitas sekolah
Merusak fasilitas sekolah biasanya di karenakan tidak ada tempat atau yang
memfasilitaskan minat dan bakat anak sehingga akan merugikan diri saendiri dan orang lain,
karena kita tidak bisa memakai atau manggunakan fasilitas fasilitas tersebut.
Kegiatan belajar mengajar akan terhambat dan tidak ada kenyamanan saat berada
di lingkungan sekolah
Selain itu mencoret-coret secara ilegal adalah perbuatan yang tidak baik,
karena dapat membuat kotor sekitar lingkungan.Tetapi jika kita melakukannya
dengan baik, coretan coretan itu dapat manjadi karya-karya seni yang baik, dan
juga dapat manghasilkan mata pancaharian yang baik .
5.
Bolos
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengatakan
kebiasaan anak menghabiskan waktu luang atau membolos saat jam sekolah
salah satunya disebabkan karena pelajaran atau kegiatan di sekolah tidak
menarik. “Kalau diperhatikan, anak-anak akan berteriak bahagia ketika mendengar
bel istirahat atau bel pulang sekolah,” ungkap Kak Seto, beberapa waktu lalu di
Jakarta.
Lebih lanjut Kak Seto mengatakan, para akedimisi seharusnya lebih
memperhatikan kegiatan yang menarik di sekolah sehingga perhatian anak akan
fokus pada kegiatan positif di sekolah. Dia menunjuk, sekolah negeri dan
perangkatnya yang masih kurang maksimal dalam mengajar kreatif. Bahkan Kak Seto
menegaskan, belajar bukanlah kewajiban melainkan hak anak.
“Banyak guru yang tidak melihat proses kreativitas anak. Padahal tipe
kecerdasan dan gaya belajar anak yang satu dengan yang lainnya berbeda, tapi
semuanya disama ratakan. Ini yang membuat anak tidak betah ada di ruang kelas,”
paparnya.
2.3 Penyebab terjadinya kenakalan pelajar
Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di kota-kota
besar yang kehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam
memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara sehat maupun secara tidak
sehat.
Persaingan-persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan
khususnya kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya
kehidupan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja.
Penyebab kenakalan remaja sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam
diri remaja tersebut, maupun penyebab yang berasal dari lingkungan, lebih-lebih
dalam era globalisasi ini pengaruh lingkungan akan lebih terasa. Faktor orang
tua sangat mempengaruhi kenakalan remaja seperti pola asuh yang salah dan
kehidupan masyarakat modern sekarang ini dengan seiring berkembangnya zaman
banyak tekhnologi yang di salah gunakan para pelajar dan pengaruh asing yang
pada zaman sekarang sangat mudah di ketahui oleh para pelajar ayang membuat
pola pikir mereka berubah dan sedikitnya pembelajran mengenai keimananan dan
para pendidik yang hanya sekedar mengajar saja tanpa pemahaman tnapa
mengarahkan dan mendidik mereka menjadi orang yang lebih baik juga sangat
berpengaruh, kenakalan remaja mempermudah upaya-upaya yang harus dilakukan
untuk mengatasinya.
2.4 Solusi untuk mencegah terjadinya kenakalan pelajar
Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja
dapat dilakukan dengan cara moralitas maupun abolisionalistis. Cara moralistis
menekankan pada upaya pembentukan dan pembinaan moral dan mental remaja, yang
dapat dilakukan melalui penyuluhan kesadaran hukum bagi anak dan remaja,
penanaman rasa tanggungjawab sosial, penanaman kesadaran beragama dan
penyuluhan tentang sebab-musabab kenakalan remaja. Cara ablisionalitis dalam
pencegahan kenakalan remaja dilakukan dengan mengurangi sebab-sebab yang
mendorong anak remaja melakukan perbuatan delinkuen. Selain itu upaya
pencegahan kenakalan remaja juga dapat dilakukan dengan cara berusaha mengerti
pribadi anak dan minatnya serta memberikan cinta kasih yang simpatik.
Kesimpulannya kenakalan remaja sebagai perilaku yang melanggar norma-norma yang
ada dalam masyarakat, dan biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia
16-24 tahun. Minimnya pengawasan orang tua beserta para guru dan masyarakat
umum menyebabkan remaja melakukan perbuatan yang negatif. Jadi, saran yang baik
buat anak remaja itu adalah Dibutuhkan pendekatan yang baik terhadap remaja
yang diawali dari keluarga, sekolah dan masyarakat umum, sehingga remaja
tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang negatif.
Secara rinci solusi yang dapat di
lakukan oleh orangtua dan sekolah untuk mencegah terjadinya kenakalan pelajar
adalah:
a.
Solusi yang harus dilakukan orangtua adalah :
·
Orang tua harus selalu
memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya.
Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat
terselesaikan.
·
Perlunya ditanamkan
dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
·
Pengawasan orang tua
yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti
televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
·
Sebagai orang tua
sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika
ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja
kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
b. Solusi yang harus di lakukan sekolah adalah :
·
Perlunya materi
pelajaran bimbingan konseling di sekolah
·
Perlunya belajar lebih
giat dan bekerja yang lebih maksimal lagi.
·
Sekolah dan
perangkatnya hendaknya lebih maksimal dalam mengajar yang kreatif.
·
Para guru seharusnya
lebih memperhatikan kegiatan yang menarik di sekolah sehingga perhatian anak
akan fokus pada kegiatan positif di sekolah sehingga anak tidak akan membolos
saat jam sekolah yang disebabkan karena kegiatan sekolah tidak menarik
KESIMPULAN
Pada dasarnya remaja itu baik, akan tetapi mereka menghadapi
banyak masalah, yang kadang mereka tida sanggup untuk mengatasinya sehingga
terjadi penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan. Dalam penanggulangan
kenakalan remaja, kita perlu menggunakan pendekatan psikologis. Mulai dari
pamahaman tentang kenakalan remaja dan mencari latar belakang terjadinya, agar
kita tidak melihat tindakan tanpa mengetahui berbagai faktor penyebabnya baik
yang timbul akibat perubahan yang terjadi pada diri remaja maupun yang datang
dari luar.
Oleh karena itu dalam
penanggulangan kenakalan remaja bukan dengan hukuman atau ancaman tetapi dengan
membantunya untuk mencari penyelesaian masalah dengan cara yang baik dan tidak
bertentangan dengan hukum dan ajaran agama.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam menciptakan
ketentraman batin remaja. Dalam menghadapi kenakalan remaja, orangtua yang
bijaksana dapat memahami keadaan remaja dan membantunya mengatasi persoalan
yang dihadapinya.
Guru di sekolah juga mempunyai peranan
penting dalam membantu remaja dalam mengatasi kesulitannya. Keterbukaan hati
guru menerima keadaannya menjadikan remaja sadar akan sikap dan tingkah lakunya
yang kurang baik.
SARAN
1. Bagi Orang
Tua
Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan anaknya. Serta
memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman,
agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang
sahabat terpercaya.
2. Para Pendidik (Guru)
Memberi gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan tentang
salah pergaulan yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu konsultasi dan
penyuluhan tentang pergaulan yang baik dan benar sangat diperlukan, dan
kegiatan ini dapat berjalan dengan bantuan seorang guru.
3. Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat
menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku
di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita
bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.
4. Bagi Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna
pencegahannya. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh
para remaja segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan
dan pengarahan.
DAFTAR PUSTAKA